Flavonoid menyebabkan gangguan ginjal
Meniran dilaporkan mengandung senyawa-senyawa kimia golongan lignan antara lain, filantin, hipofilantin, niranin, nirtetralin dan fitetralin. Beberapa senyawa lignan baru juga telah diisolasi dari Phyllanthus niruri yaitu, seco-4- hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, neolignan (filnirurin). Akar dan daun Phyllanthus niruri mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang digunakan sebagai racun ikan.Senyawa tersebut diduga merupakan suatu alkaloida. Setelah diidentifikasi ternyata senyawa alkaloida tersebut merupakan senyawa alkaloida baru yaitu, 4-metoksi-norsekurinin dan ent-norsekurinin. Dilaporkan, akar dan daun Phyllanthus niruri kaya senyawa flavonoid, antara lain, quercetin, qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin dan rutin (Nara, 1977). Di samping itu, dilaporkan pula beberapa glikosida flavonoid dan senyawa flavonon baru. Dari minyak bijinya telah diidentifikasi beberapa asam lamak yaitu, asam
> ricinoleat, asam
linoleat, dan asam linolenat. Disamping itu juga mengadung saponin, kalium, damar dan zat samak. Karena
meniran mempunyai kandungan utama senyawa golongan flavonoid dan
glikosida flavonoid, beberapa senyawa flavonoid tersebut memberikan efek menghambat terhadap kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase.
> Untuk memanfaatkan meniran dalam pengobatan atau
mengurangi kelebihan asam urat dan batu ginjal diperlukan meniran
(daun, tangkai, akar) sebanyak (2,50 gr), jahe merah (25,00 gr), cengkeh
(0,25 gr), kulit manis (0,25 gr), pengawet Na.Benzoat (0,50 gr), dan
gula merah secukupnya. Cara pembuatan dan aturan pakai sama dengan
pembuatan obat dari tempuyung.
Masalahnya
:
disini kan dijelaskan bahwa flavonoid dapat menyebabkan gangguan ginjal. Flavonoid tersebut memberikan efek menghambat kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase. Yang menjadi masalahnya adalah cara flavonoid menghambat kerja enzim sehingga dapat menyebabkan gangguan ginjal seperti apa ?
disini kan dijelaskan bahwa flavonoid dapat menyebabkan gangguan ginjal. Flavonoid tersebut memberikan efek menghambat kerja enzim ksantin oksidase dan superoksidase. Yang menjadi masalahnya adalah cara flavonoid menghambat kerja enzim sehingga dapat menyebabkan gangguan ginjal seperti apa ?
pada artikel ini awalnya dijelaskan mengenai meniran, Meniran dilaporkan mengandung senyawa-senyawa kimia golongan lignan antara lain, filantin, hipofilantin, niranin, nirtetralin dan fitetralin. Beberapa senyawa lignan baru juga telah diisolasi dari Phyllanthus niruri yaitu, seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, neolignan (filnirurin).
BalasHapusAkar dan daun Phyllanthus niruri ini mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang digunakan sebagai racun ikan. Dilaporkan, akar dan daun Phyllanthus niruri kaya senyawa flavonoid, antara lain, quercetin, qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin dan rutin (Nara, 1977). Di samping itu, dilaporkan pula beberapa glikosida flavonoid dan senyawa flavonon baru. sehingga pada saat senyawa flavonoid ini dikonsumsi oleh tubuh dan bereaksi dengan tubuh maka kemungkinan bisa menghambat kerja enzim.
Dalam proses pengobatan atau pencegahan kelebihan asam urat yang menggunakan tempuyung atau meniran, pemeran utamanya adalah senyawa-senyawa glikosida flavonoid dan flavonoid bebas yang terdapat di dalam kedua bahan tumbuhan tersebut.
Keduanya dapat menghambat kerja enzim ksantin oksidase sehingga asam urat tidak terbentuk di dalam tubuh dan senyawa flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal membentuk senyawa komplek chelat yang mudah larut. Selain mengandung senyawa flavonoid kedua bahan tumbuhan ini juga kaya akan kandungan ion-ion natrium dan kalium yang berfungsi menjaga keseimbangan elektrolit pada ginjal.