1. Jelaskan bagaimana
hubungan struktur dan kreaktifan beberapa senyawa yang anda kenal terhadap
suatu penyakit tertentu
Jawaban
Hubungan
struktur ini adalah Flavon dan flavonol dengan asam mineral menghasilkan garam
flavilium yang berwarna. Garam tersebut dengan basa menghasilkan kembali
flavonoid semula.
HCL itu dari H+, Cl-
, H mengganggu ikatan rangkap O sehingga O menjadi kekurangan electron (O+)
dan memutus ikatan rangkapnya, O bergeser ke C, sehingga C terdelokalisasi, jadi
C kekurangan electron, C yang terdelokalisasi menyerang O sehingga O menjadi
kekurangan elektron (O+) sehingga
C menjadi rangkap. Ikatan rangkap C berputar (siklik) agar dia stabil.
·
Kereaktifan
Flavonol lebih reaktif
dari pada flavon karena flavonol memiliki gugus OH.
2. Uraikanlah dan berikan contoh
diaman letak peran penting suatu metabolid sekunder dalam suatu tumbuh-tumbuhan
!
metabolism sekunder
Tidak penting atau esensial untuk
perkembangan/eksistensi makhluk hidup
Misal flavonoid
Peran
penting flavonoid pada tumbuhan
1. Fungsi penyerbukan. Flavonoid termasuk pigmen yang penting pada tumbuhan. Warna jingga, merah, biru dan ungu pada bunga dan buah pada umumnya disebabkan oleh flavonoid. Warna pada bunga adalah salah satu faktor yang menarik lebah, kupu-kupu, burung dan hewan lainnya untuk melakukan penyerbukan. Burung akan lebih menyukai warna merah, sedang lebah lebih menyukai warna biru dan juga dapat melihat di daerah ultraviolet.
2. Fungsi pengatur tumbuh. Flavonoid secara tidak langsung berperan sebagai zat pengatur tumbuh melalui sistem IAA (Indole Acetic Acid) – IAA Oxidase. Secara in vitro, senyawa flavonoid kuersetin dapat menghambat enzim IAA – Oxidae, yang berarti kuersetin secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan.
Senyawa flavonoid dapat pula berfungsi sebagai ”feeding deterrent” maupun ”feeding stimulant”. Kandungan tanin yang tinggi pada buah muda merupakan ”feeding deterrent” yang menyebabkan kera maupun manusia tidak bernafsu untuk memakan buah sebelum masak. Sedang senyawa morin dan isokuersetrin yang terdapat dalam daun murbei (Morus alba L), merupakan ”feeding stimulant” bagi ulat sutera (Bombyx mori).
3. Zat alelopati. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya, tumbuhan menggunakan sinyal berupa senyawa kimia.Pada tahun 1986, secara hampir bersamaan, para ahli dari berbagai laboratorium di dunia melaporkan bahwa simbiosis antara tumbuhan polong-polongan dengan bakteri marga Rhizobium dipicu oleh sinyal kimia berupa senyawa flavonoid yang dikeluarkan oleh akar tumbuhan. Sejak tahun 1982, ahli ekologi sudah mengetahui tumbuhan “Spotted knapweeds” (Centaurea maculosa Lam.) mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya, baru tahun 2001 diketahui bahwa senyawa tersebut adalah (-) – katekin, suatu senyawa flavonoid golongan flavan yang sekarang diteliti untuk dikembangkan menjadi herbisida alam.
4. Tabir surya. Rusaknya ozon di lapisan stratosfir, terutama di daerah dekat Kutub Selatan, menyebabkan tumbuhan mengalami cekaman sinar ultraviolet B (UVB). Penelitian pada sejenis semanggi di Selandia Baru memperlihatkan bahwa tumbuhan tersebut mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sinar UVB, adaptasi ini disebabkan dengan peningkatan kadar flavonoid dari tumbuhan.
1. Fungsi penyerbukan. Flavonoid termasuk pigmen yang penting pada tumbuhan. Warna jingga, merah, biru dan ungu pada bunga dan buah pada umumnya disebabkan oleh flavonoid. Warna pada bunga adalah salah satu faktor yang menarik lebah, kupu-kupu, burung dan hewan lainnya untuk melakukan penyerbukan. Burung akan lebih menyukai warna merah, sedang lebah lebih menyukai warna biru dan juga dapat melihat di daerah ultraviolet.
2. Fungsi pengatur tumbuh. Flavonoid secara tidak langsung berperan sebagai zat pengatur tumbuh melalui sistem IAA (Indole Acetic Acid) – IAA Oxidase. Secara in vitro, senyawa flavonoid kuersetin dapat menghambat enzim IAA – Oxidae, yang berarti kuersetin secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan.
Senyawa flavonoid dapat pula berfungsi sebagai ”feeding deterrent” maupun ”feeding stimulant”. Kandungan tanin yang tinggi pada buah muda merupakan ”feeding deterrent” yang menyebabkan kera maupun manusia tidak bernafsu untuk memakan buah sebelum masak. Sedang senyawa morin dan isokuersetrin yang terdapat dalam daun murbei (Morus alba L), merupakan ”feeding stimulant” bagi ulat sutera (Bombyx mori).
3. Zat alelopati. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya, tumbuhan menggunakan sinyal berupa senyawa kimia.Pada tahun 1986, secara hampir bersamaan, para ahli dari berbagai laboratorium di dunia melaporkan bahwa simbiosis antara tumbuhan polong-polongan dengan bakteri marga Rhizobium dipicu oleh sinyal kimia berupa senyawa flavonoid yang dikeluarkan oleh akar tumbuhan. Sejak tahun 1982, ahli ekologi sudah mengetahui tumbuhan “Spotted knapweeds” (Centaurea maculosa Lam.) mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya, baru tahun 2001 diketahui bahwa senyawa tersebut adalah (-) – katekin, suatu senyawa flavonoid golongan flavan yang sekarang diteliti untuk dikembangkan menjadi herbisida alam.
4. Tabir surya. Rusaknya ozon di lapisan stratosfir, terutama di daerah dekat Kutub Selatan, menyebabkan tumbuhan mengalami cekaman sinar ultraviolet B (UVB). Penelitian pada sejenis semanggi di Selandia Baru memperlihatkan bahwa tumbuhan tersebut mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sinar UVB, adaptasi ini disebabkan dengan peningkatan kadar flavonoid dari tumbuhan.
3.
Kemukakan gagasan anda, bagaimana idenya suatu senyawa bisa diisolasi dan
purifikasi .
Isolasi
dan Purifikasi
* menurut saya suatu
senyawa bisa diisolasi itu dengan cara : pertama
Isolasi bahan alam dilakukan berdasarkan sifat bahan alam tersebut, dan
dapat digolongkan menjadi isolasi cara fisis dan isolasi cara kimia.
1.
Isolasi
Cara Fisis
Isolasi cara ini berdasarkan
sifat fisik bahan alam, seperti kelarutan dan tekanan uap. Isolasi berdasarkan
perbedaan kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat dilakukan dengan
pelarut dingin atau pelarut panas. Isolasi dengan pelarut dingin digunakan
untuk mengisolasi bahan alam yang dapat larut dalam keadaan dingin. Tekniknya
dapat dilakukan dengan merendam sumber bahan alamnya dalam pelarut tertentu
selama beberapa lama (jam atau hari). Untuk bahan alam yang larut dalam keadaan
panas digunakan teknik isolasi secara kontinyu dengan alat Soxhlet. Isolasi
berdasarkan penurunan tekanan uap dilakukan dengan cara destilasi uap. Cara ini digunakan untuk senyawa yang tidak larut
dalarn air, bertitik didih tinggi, mudah terurai sebelum titik didihnya dan
mudah menguap.
2.
Isolasi Secara Kimia
Isolasi cara ini berdasarkan
sifat kimia atau kereaktifan bahan alam terhadap pereaksi tertentu. Bahan alam
diisolasi melalui reaksi kimia dan dipisahkan dari senyawa lain yang tidak
bereaksi.
Contohnya :
A. Kafein dalam teh
Kadar kafein dalam teh berkisar
antara 2-5%. Kandungan teh hitam adalah kafein 2,5%, teobromium 0,17%, teofilum
0,013%, adenin 0,014% dan sangat sedikit guanin dan xantin. Teh juga mengandung
tanin yang dapat terhidrolisis dan yang tidak dapat terhidrolisis. Bila tanin
terisolasi ke dalam air panas akan terhidrolisis dan menghasilkan asam galat
Sifat kafein :
-
larut dalam air panas dan dalam kloroform
- titikleleh:238oC
Sifat asam galat :
- bereaksi dengan basa
membentuk garam yang larut dalam air
- bereaksi dengan ion logam
berat dan membentuk endapan
4. Kemukakan
bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam dapat diketahui alur biosintesisnya.
Menurut saya analisis
senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat
mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
Cara untuk mengetahui jalur biosintesis pada kultur jaringan adalah :
1. Dengan analisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
2. Pelabelan dengan radioisotop.
1. Dengan analisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
2. Pelabelan dengan radioisotop.
Dan alur biosintesis dapat diketahui melalui pembentukkan molekul alami
yang terjadi di dalam sel dari molekul lain yang kurang rumit strukturnya,
melalui reaksi endeorganik. Sedangkan jalur biosintetis dapat diartikan sebagai
urutan atau proses yang di dalamnya terdiri atas tahap-tahap pembentukkan dari
senyawa yang sederhana menjadi senyawa kompleks. Proses biosintesis akan
berlangsung sangat kompleks, tergantung dari macam enzim yang tersedia sehingga
tumbuhan sejenis yang tumbuh di daerah yang berbeda sangat memungkinkan untuk
mempunyai jalur pembentukkan metabolit tertentu yang tidak identik .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar